Ads Head

Penyebab Utama Hancurnya Keharmonisan Perkawinan, Ternyata Bukan Perselingkuhan

Keharmonisan dalam sebuah perkawinan adalah impian setiap pasangan. Namun, tak jarang keharmonisan tersebut terganggu dan bahkan hancur karena beberapa alasan. 

Perselingkuhan seringkali dianggap sebagai penyebab utama hancurnya keharmonisan perkawinan. Namun, para psikolog ternama menemukan bahwa ada penyebab lain yang lebih umum terjadi dan sering diabaikan.





Menurut Dr. John Gottman, seorang psikolog terkenal yang telah mempelajari pasangan selama beberapa dekade, kebanyakan pasangan bercerai bukan karena perselingkuhan, melainkan karena kurangnya keterbukaan dan komunikasi. 

Pasangan yang saling tertutup dan tidak terbuka dalam berkomunikasi seringkali mengalami kesulitan dalam menyelesaikan perbedaan dan konflik yang muncul.

Dr. Sue Johnson, pendiri Emotionally Focused Therapy (EFT), juga menemukan bahwa kurangnya keterbukaan dan komunikasi yang emosional adalah penyebab utama hancurnya keharmonisan perkawinan. 

Johnson menjelaskan bahwa pasangan yang tidak mampu berkomunikasi dengan baik cenderung merasa terisolasi dan tidak merasa didukung oleh pasangan mereka, yang pada akhirnya dapat mengarah pada ketidakpuasan dalam hubungan.

Selain kurangnya keterbukaan dan komunikasi, kebiasaan negatif juga dapat menjadi penyebab utama hancurnya keharmonisan perkawinan. Dr. Gottman menemukan bahwa kebiasaan seperti kritik, kebencian, dan sikap defensif dapat merusak kepercayaan dan keintiman antara pasangan.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Dr. Shirley Glass, seorang ahli hubungan yang mengkhususkan diri dalam masalah perselingkuhan. 

Glass menemukan bahwa perselingkuhan seringkali terjadi ketika kepercayaan dan komunikasi antara pasangan telah rusak, dan pasangan tersebut mulai mencari keintiman dan keterbukaan dari orang lain.

Dalam hal ini, penting bagi pasangan untuk terus memperkuat kepercayaan dan komunikasi yang sehat dalam hubungan mereka. 

Membangun keintiman dan keterbukaan yang emosional dapat membantu pasangan mengatasi perbedaan dan konflik yang muncul. 

Selain itu, menghindari kebiasaan negatif seperti kritik dan sikap defensif juga dapat membantu menjaga keharmonisan perkawinan.

Dalam kesimpulannya, hancurnya keharmonisan perkawinan tidak hanya disebabkan oleh perselingkuhan, tetapi juga kurangnya keterbukaan dan komunikasi yang emosional serta kebiasaan negatif dalam hubungan. 

Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk terus memperkuat kepercayaan dan komunikasi yang sehat dalam hubungan mereka, dan menghindari kebiasaan negatif yang dapat merusak keintiman dan kepercayaan antara pasangan.



No Comment
Add Comment
comment url